Tiga Jenderal diduga menyelamatkan Djoko Tjandra

Brigradir Jenderal Prasetijo Utomo, yang menerbitkan surat jalan untuk Djoko Tjandra yang bakal melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Pontianak Kalimantan Barat, dimana Djoko Tjandra menuliskan jabatan sebagai Konsultan.
Inspektur Jenderal Napoleo Bonaparte lalai mengawasi bawahan dalam penghapusan Red Notice.
Brigadir jenderal Nugroho Slamet Widodo diduga terlibat dalam penghapusan status Red Notice Djoko Tjandra oleh interpol, dengan dasar itu pihak Imigrasi menghapus nama Djoko Tjandra mondar mandir masuk ke Indonesia